Kebanyakan (secara rata-rata) jin air lebih rendah kekuatannya dibandingkan jin daratan, tetapi perwatakannya lebih 'galak' dan lebih 'ganas'. Mereka menyukai suasana yang sepi dan tidak menghendaki ada mahluk lain memasuki lingkungan tempat tinggal mereka. Seringkali mahluk daratan (manusia dan mahluk halus lain) yang datang / masuk ke lingkungan kediaman mereka akan dianggap sebagai gangguan.
Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus rgolongan putih. Tetapi walaupun dari golongan putih, mereka termasuk sebagai golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena perangai mereka lebih "galak" dan "ganas" dibandingkan mahluk daratan dan bisa setiap saat menyerang dan membuat celaka mahluk daratan yang masuk ke lingkungan kediaman mereka. Manusia sebagai 'mahluk daratan' harus lebih berhati-hati bila berada di lingkungan air.
Ada juga dari mereka yang bergolongan hitam dan abu-abu, tetapi jumlahnya tidak banyak.
Jin air yang bergolongan abu-abu kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat angker di pinggiran air, bisa di tepian sungai, danau atau laut, dan di tempuran sungai, yang sewaktu-waktu bisa membuat manusia tewas / celaka. Mereka juga banyak yang tinggal di sungai-sungai, kecil maupun besar, yang sudah kering airnya. Karena itu jangan sekali-kali kita menyepelekan sungai yang sudah kering airnya.
Jin air yang bergolongan hitam kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat orang "ngalap berkah" yang sifatnya menyesatkan manusia dan sering membawa sukma manusia yang sudah meninggal ke tempat kediaman mereka untuk diperbudak (menjadi tumbal pesugihan / ngalap berkah).
Kebanyakan jin air berwujud seperti manusia. Lebih sedikit yang berbentuk seperti hewan air. Sebagian dari mereka membentuk kerajaan jin air. Kebanyakan jin air yang membentuk kerajaan jin air wujudnya seperti manusia. Kerajaan jin air kebanyakan berada di dasar laut. Kerajaan jin air yang menjadi tempat orang ngalap berkah kebanyakan berada di tepi pantai, sedangkan tempat pesugihan yang berupa komunitas biasa (yang bukan berbentuk kerajaan) selain ada juga yang di tepi pantai, kebanyakan berada di tepian sungai / danau.
Di laut juga banyak tinggal gaib-gaib laut yang sakti, bahkan lebih sakti daripada mahluk gaib yang menjadi penguasa / raja wilayah, tetapi seringkali mereka tidak menjadi penguasa wilayah. Mereka hidup sendiri. Selama keberadaan mereka tidak diganggu, mereka tidak akan mengganggu mahluk yang lain. Jenis jin air yang kekuatannya tinggi kebanyakan tinggal di laut, tidak di danau atau di sungai.
Di laut utara Pekalongan ada kerajaan gaib yang dipimpin oleh Ibu Ratu Dewi Lanjar, adik Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Pusat kerajaannya + 10 km sebelah utara Pekalongan. Wilayah kekuasaannya hanya di sekitar Pekalongan - Tegal saja. Ibu Ratu Dewi Lanjar sendiri adalah sukma manusia, bukan bangsa jin, tetapi prajurit dan rakyatnya, selain dari jenis sukma manusia, banyak yang berasal dari bangsa jin.
Di Selat Sunda, antara Merak dan Bakauheni, ada seekor ular naga gaib berwarna hijau keemasan. Di bawah sinar bulan purnama barangkali saja ada manusia yang 'beruntung' pernah melihatnya menampakkan diri berenang-renang di permukaan laut.
Di dekat daerah itu agak ke selatan sedikit, ada kerajaan jin air yang perwujudan para mahluk gaibnya, ratu, tentara dan rakyatnya, seperti manusia dan dipimpin oleh sesosok ratu jin cantik. Tetapi mereka hanya berkomunitas saja, tidak menjadi penguasa wilayah.
Sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa dikuasai oleh kerajaan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Posisi kerajaan gaibnya + 10 km sebelah selatan Pantai Parang Tritis, Yogyakarta. Baca : Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Di sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa banyak terdapat tempat-tempat orang "ngalap berkah" yang penunggunya seringkali membawa sukma manusia "pengikut" mereka sebagai tumbal mereka. Mereka bukan anggota kerajaan Ibu Ratu Kidul. Sekalipun wilayah mereka ada di bawah kekuasaan Ibu Ratu Kidul, tetapi selama mereka tidak melakukan perbuatan yang nyata-nyata menentang beliau, mereka dibolehkan berkomunitas. Di pantai utara Jawa juga banyak tempat-tempat orang ngalap berkah, tetapi tidak sebanyak di pantai selatan Jawa.
Di laut selatan pulau Bali juga ada kerajaan jin laut yang rajanya bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar, berkepala botak, berkulit coklat gelap, lebih sakti daripada Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Raja ini memiliki hubungan pertemanan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Di Selat Bali, di laut antara pulau Jawa dan pulau Bali, ada garis gaib berwarna putih yang dibuat oleh Mpu Bharada, untuk memisahkan wilayah gaib pulau Jawa dan wilayah gaib pulau Bali.
Ada sepasang naga gaib berwarna hitam yang selalu bergerak berenang mengelilingi pulau Jawa. Berpatroli, menjaga keteraturan alam di sekitar pulau Jawa.
Di laut utara Jawa, ada kelompok-kelompok bangsa jin air golongan hitam yang sering jadi-jadian, misalnya memberi penampakan seperti kapal nelayan kosong tak berpenghuni (kapal hantu) atau segerombolan ikan banyak yang berenang-renang beriringan di permukaan air. Berhati-hatilah. Bila kita terpancing mendekatinya, kita dapat menjadi korbannya.
Selain yang tinggal di laut, bangsa jin air juga banyak yang tinggal di sungai, danau, atau empang. Misalnya, sungai Ciliwung ada dihuni sesosok mahluk gaib seekor naga tapa berwarna hijau terang keemasan. Panjang tubuhnya + 5 km. Bagian ekornya ada di sekitar Manggarai dan kepalanya mengarah ke laut. Sepanjang tubuhnya naga gaib ini memancarkan aura yang baik untuk kerejekian perdagangan.
Ada banyak kehidupan gaib di sungai-sungai, empang dan danau. Para pelakunya adalah sukma manusia, dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan dan perilaku yang mirip sekali seperti kehidupan manusia, membentuk dunia "merkayangan". Ada yang menangkap ikan, ada yang menjadi tukang perahu yang mendayung perahu, dsb. Sebagiannya membentuk kerajaan jin air.
Ada juga bangsa siluman yang tinggal di air, yang berwujud buaya putih atau buaya buntung. Ada juga komunitas siluman manusia perempuan yang bagian bawah tubuhnya seperti ular. Mereka sering naik ke daratan dan mengganggu manusia.
Selain itu juga banyak mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Tetapi mereka bukan bangsa jin, tetapi adalah yang biasa disebut dhanyang air.
Dhanyang air adalah mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti manusia, tetapi banyak juga yang seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Banyak di antara mereka yang memiliki mustika di kepalanya atau di dalam perutnya. Mereka bukan bangsa jin. Mereka jenis tersendiri. Biasanya mereka berwatak baik, tidak jahat terhadap manusia, tetapi bila manusia mengganggu mereka, mereka juga bisa marah. Tetapi jika kita mau bersikap sopan kepada mereka, mereka juga mau membantu kita. Misalnya kita akan memancing atau menangkap ikan, sebelumnya dengan sopan kita mengucapkan salam dan permisi minta diijinkan memancing atau menangkap ikan dan kita memberi sesaji berupa telor ayam mentah atau telor ayam goreng mata sapi yang dilemparkan ke dalam air, mudah-mudahan mereka mau membantu supaya ikan hasil tangkapan kita banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar