Dibandingkan jin air dan jin udara, bangsa jin daratan adalah yang paling banyak variasi wujudnya. Secara umum variasi wujudnya terbagi dalam 3 jenis, yaitu berwujud seperti manusia, berwujud seperti binatang darat, dan sebagian lainnya berwujud seperti burung dan hewan terbang, masing-masing dengan rupa dan ukuran yang bermacam-macam. Diluar ketiga jenis wujud itu ada juga yang wujudnya aneh, tidak seperti bentuk wujud mahluk hidup pada umumnya, seperti berbentuk segumpal asap, berbentuk tali tambang, berbentuk kain selendang, dsb.
Dari sifat energinya, sebagian bangsa jin tergolong sebagai mahluk halus berenergi positif, sebagian lainnya berenergi negatif, dan penggolongan berdasarkan watak dan kepribadiannya, yaitu golongan hitam atau golongan putih, dan yang sulit dibaca jalan pikirannya, berlaku untuk mereka.
Selain yang golongan putih, jin daratan juga banyak yang dari golongan hitam, termasuk yang biasa disebut iblis, sehingga manusia harus berhati-hati bila "berteman" atau berhubungan dengan mereka.
Dibandingkan jin air dan jin udara, bangsa jin daratan adalah juga yang paling bervariasi tingkat kesaktiannya. Walaupun secara rata-rata kesaktian jin daratan sangat bervariasi, ada yang rendah sekali, ada juga yang tinggi sekali, tetapi secara individu, jin daratan adalah yang paling tinggi kekuatannya, ada yang sampai ribuan atau bahkan puluhan ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Jin terkuat di bumi kekuatannya sekitar 30.000 KRK. Tetapi jin-jin sakti tersebut tidak banyak diketahui oleh manusia, karena biasanya semakin tinggi kesaktiannya, dimensi gaibnya juga semakin tinggi, semakin sulit dilihat. Dan walaupun tubuh gaib mereka memancarkan energi yang besar dan tajam, tetapi energinya juga halus, lebih sulit dirasakan / dideteksi keberadaannya. Yang sering dilihat dan diketahui oleh manusia umum biasanya hanyalah jin-jin yang berdimensi dan berkesaktian rendah saja.
Jin daratan ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas dan sebagiannya membentuk kerajaan jin daratan. Di dalam berkomunitas, ada bangsa jin yang berkomunitas sebatas perkumpulan pertemanan / kekeluargaan, tetapi ada juga yang berbentuk komunitas yang mempunyai sesosok pemimpin sebagai penguasa. Selain itu ada juga komunitas khusus yang berbentuk kerajaan jin, yang sosok pemimpinnya diakui sebagai raja.
Di pulau Jawa ada banyak sekali kerajaan jin daratan. Lokasi kerajaannya bisa di mana saja. Bisa di kota, di desa, di rumah, di sumur atau di pekarangan rumah orang, di hutan atau pun di gunung. Kesaktian mereka bervariasi, ada yang biasa saja, ada juga yang berkesaktian tinggi. Di pulau-pulau lain juga ada kerajaan jin daratan, tetapi tidak banyak seperti di pulau Jawa.
Dalam kesempatan ini Penulis ingin meluruskan suatu pandangan yang beredar di masyarakat, yaitu tentang suatu pandangan yang menganggap bahwa raja jin pasti sakti, dan kalau seseorang bisa berhubungan, atau mempunyai khodam raja jin, dianggap ilmu dan khodamnya itu pasti hebat dan sakti. Sebenarnya tidaklah selalu benar demikian.
Ada banyak komunitas bangsa jin yang mempunyai sosok pemimpin, mempunyai anggota / bawahan, dan mempunyai bangunan gaib, oleh manusia sering disebut sebagai kerajaan gaib. Tetapi sesungguhnya tidak semua komunitas seperti itu sungguh-sungguh adalah kerajaan jin. Mungkin hanya kelompok / gerombolan bangsa jin saja. Begitu juga di dunia manusia, tidak semua komunitas yang ada pemimpinnya, ada anggota / bawahan dan mempunyai bangunan besar disebut sebagai sebuah kerajaan. Mungkin sebenarnya hanyalah segerombolan penyamun saja yang mempunyai anggota dan mempunyai bangunan sebagai markas mereka.
Jadi dalam pandangan masyarakat sudah ada salah kaprah, menyamaratakan semua bentuk komunitas halus yang ada pemimpinnya, ada anggota / bawahan / prajurit, dan ada markasnya, disamaratakan artinya sebagai kerajaan jin, dan pemimpinnya disebut raja jin.
Kerajaan jin adalah suatu bentuk khusus komunitas gaib yang di dalamnya terkandung unsur peradaban, yaitu ada hierarki kepemimpinan seperti halnya di kerajaan manusia dan ada tata aturan yang mengikat semua mahluk halus yang menjadi anggotanya. Di dalam kerajaan jin ada sosok halus yang menjadi raja, prajurit, kepala prajurit (senopati / panglima) dan ada rakyatnya. Rakyat di dalam sebuah kerajaan jin tidak selalu semuanya adalah bangsa jin, anggotanya ada juga mahluk halus lain selain jin, seperti sukma manusia, kuntilanak, peri, dhanyang, dsb.
Kerajaan bangsa jin dibentuk oleh tokoh-tokoh bangsa jin yang mempunyai intelektualitas seperti manusia. Mereka mengenal tata aturan dan tata krama seperti manusia. Tokoh-tokoh bangsa jin itu dan sosok jin yang menjadi rajanya tidak semuanya sakti, bahkan ada yang kesaktiannya lebih rendah daripada kuntilanak yang di alam gaib termasuk mahluk halus yang kekuatannya paling rendah. Walaupun kesaktian mereka rendah, setelah mereka bertemu dengan sosok-sosok jin lain yang juga berintelektualitas sama, mereka membentuk suatu komunitas yang lebih daripada sekedar perkumpulan biasa, yaitu membentuk kerajaan jin yang di dalamnya ada tata aturan dan hierarki kepemimpinan. Sesudahnya di hari-hari selanjutnya biasanya ada datang sosok-sosok gaib lain yang bergabung di komunitas itu dan menempatkan dirinya sebagai prajurit atau rakyat.
Jadi tidak semua raja jin adalah sosok halus yang sakti. Malah yang menjadi prajurit / senopati, dsb, ada yang lebih sakti daripada rajanya, tetapi mereka menempatkan diri mereka di bawah kepemimpinan raja mereka. Begitu juga terjadi di dunia manusia, yang menjadi raja belum tentu adalah manusia yang paling sakti. Mungkin ada prajurit, senopati, panglima, menteri, penasehat raja / spiritualis, dsb, yang sebenarnya lebih sakti daripada raja mereka, tetapi mereka menempatkan dirinya di bawah kepemimpinan raja mereka.
Jadi selain komunitas bangsa jin yang sungguh-sungguh berbentuk kerajaan seperti di atas, yang di dalamnya ada tata aturan dan hierarki kepemimpinan, ada banyak bentuk komunitas / gerombolan bangsa jin yang oleh manusia karena ketidak-tahuannya sering disebut sebagai kerajaan jin, dan pemimpinnya disebut raja jin, walaupun sebenarnya sosok gaib penguasanya bukanlah raja jin dan komunitasnya itu bukan kerajaan jin. Dan belum tentu sesosok raja jin berkesaktian tinggi.
Kelebihan sebuah kerajaan jin dibandingkan komunitas lain bangsa jin yang tidak berbentuk kerajaan adalah bahwa sosok raja jin, prajurit atau kepala prajurit, atau rakyatnya, sudah terbiasa hidup sebagai mahluk yang mengenal tata aturan, tidak liar, mau menempatkan diri mereka di dalam aturan. Mereka tidak mengagung-agungkan kesaktiannya untuk berkuasa. Mereka hidup sebagai mahluk yang berperadaban. Sedangkan komunitas gaib lain yang walaupun juga mempunyai pemimpin dan penguasa, tetapi bukan kerajaan, biasanya mengandalkan kesaktiannya untuk berkuasa dan untuk merekrut anggota, mirip seperti gerombolan gaib. Jenis komunitas inilah yang biasanya banyak anggotanya yang liar dan sering membuat ulah dan di dalamnya sering terjadi perebutan kekuasaan. Jenis komunitas gaib ini sudah banyak menjadikan lokasi-lokasi tertentu menjadi angker dan sering membuat celaka manusia yang datang kesitu.
Di luar komunitas bangsa jin, baik yang berbentuk perkumpulan biasa atau yang berbentuk kerajaan, ada sosok-sosok bangsa jin yang hidup sendiri, tidak berkomunitas. Bahkan banyak di antara mereka adalah jin yang berkesaktian tinggi. Tetapi mereka hidup sendiri, tidak tampak berkomunitas, dan tidak merekrut anggota.
Jadi tidak benar bila dikatakan raja jin pasti sakti, dan juga tidak benar kalau seseorang berhubungan, atau mempunyai khodam raja jin, dianggap ilmu dan khodamnya itu pasti hebat dan sakti. Lebih baik kalau kita mempunyai satu saja khodam jin, yang sakti dan mengenal budi pekerti dan berintelektualitas tinggi, daripada mempunyai banyak khodam, walaupun itu adalah raja jin yang mempunyai banyak prajurit.
Semakin banyak khodam kita, juga semakin banyak tuntutannya, dan kalau kita tidak bisa mengatur dan mengendalikan mereka semua, bisa saja kemudian mereka membuat ulah, apalagi kalau ada anggotanya yang liar. Satu khodam jin yang sakti, dia juga bisa seketika mendatangkan jin lain sebagai bawahannya, bahkan bisa menjadikan raja-raja jin di lingkungannya sebagai bawahannya.
Komunitas mahluk halus yang mempunyai bangunan gaib seperti bangunan di dunia manusia biasanya adalah yang sosok wujudnya seperti manusia. Jenis halus lain yang sosok wujudnya tidak seperti manusia, walaupun ada raja dan ratunya, punya prajurit dan rakyat, biasanya tidak mempunyai bangunan gaib seperti bangunan di dunia manusia. Sekalipun ada yang mempunyai bangunan gaib, tetapi bangunan gaibnya itu tidak bisa diidentifikasikan sebagai bangunan kerajaan gaib, hanya bangunan biasa saja sebagai tempat tinggalnya.
Contohnya adalah komunitas ular gaib. Ada raja dan ratunya (raja dan ratu ular) dan mempunyai rakyat, bisa sampai ribuan jumlahnya. Semua anggotanya menjadi rakyatnya, tetapi tidak resmi siapa yang menjadi prajurit. Walaupun ada raja dan ratunya, tetapi komunitasnya biasanya tidak resmi berbentuk kerajaan gaib. Bangunan gaibnya mirip bangunan tempat tinggal ular nyata di dunia manusia yang menjadi tempat mereka bersarang. Ada yang kekuatannya rendah, tapi lebih banyak lagi yang kekuatannya tinggi sampai ribuan KRK. Yang paling tinggi kekuatannya biasanya yang sosok wujudnya mirip ular sanca. Ukuran lebar badannya ada yang sampai seperti tong minyak tanah.
Dan sama dengan ular nyata di dunia manusia, ular gaib perilakunya mirip. Sehari-harinya mereka menyebar mencari tempat untuk bersarang dan bertelur. Dan banyak di antara mereka yang untuk bersarangnya itu mereka masuk ke badan manusia (kasus ketempatan mahluk halus), badan manusia mereka jadikan sarang untuk bertelur dan menetaskan anak-anaknya.
Dan karena mereka posisinya di bawah, sama seperti ular sungguhan, sering manusia tidak tahu bahwa ada ular gaib yang sudah mereka injak / lindas. Biasanya kemudian orangnya akan kesambet ular gaib. Ada yang cuma sakit saja, ada juga yang sampai menemui kematian.
Ada ular gaib yang sosok wujudnya seperti ular kobra. Galak dan suka mematuk. Bagian tubuh yang dipatuk ular itu akan terasa sakit sekali.
Ular gaib lainnya yang bukan seperti ular kobra lebih sering melilit kaki / tangan / badan / pundak manusia yang kesambet. Sakitnya di bagian kaki, pinggang, punggung, tangan, pundak, leher dan kepala. Lilitan ular gaib itu juga bisa membuat bagian tubuh yang dililitnya terasa kesemutan, mati rasa, biasanya kaki atau tangan, yang bila dalam jangka panjang tidak disembuhkan bagian tubuh itu bisa menjadi lumpuh.
Jenis lain yang sering membuat orang kesambet adalah bangsa jin perempuan berpakaian putih panjang sampai ke tanah mirip kuntilanak. Umumnya pakaiannya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna merah, kuning, biru, dsb. Walaupun wujudnya sekilas mirip kuntilanak, tapi itu adalah bangsa jin, bukan kuntilanak. Kekuatannya juga lebih tinggi daripada kuntilanak dan tidak dapat diusir dengan daun kelor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar